Posts

Games in Zoom Class

Image
Aku tuh kepikiran banget ingin main games di kelas online. Namun, masih otaknya ga sempat mikir games apa yang akan dipakai. Udah gitu level yang diajar beragam. Mikirin berapa banyak games aja sudah bikin urung mikir.wkwkw. lol. Yes, I miss playing games. Ngajar di zoom dengan kondisi internet yang kadang bagus, kadang pula ga bagus. Atau internet kita bagus, tapi anak-anak kita yang internetnya ga bagus. Belum lagi ga bs lihat mereka langsung, ga bisa bikin group (karena zoomnya ga premium apalagi pertemax), jadilah yah, ga ada pengalaman muridku pakai break out room.  Nah, mungkin entah kena angin apa, tetiba ngide main games yg bs diikuti oleh seluruh kelas  yang isinya 25-30an anak, tanpa berisik, tapi ttp kinda fun. Akhirnya gamesnya terinspirasi dari TikTOk. Yaitu "put one finger down if you...." terus pertanyaannya sambil ngarang2 bebas :)  Tau kan, semacam video buat pengakuan haha.  And this game makes the students move (a bit). Yes, studying online means students d

When My Students Swear

 Lanjutan dr ngasih hukuman di kelas. Yaitu karena swearing.  Aku pernah ngajar anak twinager (1-2tahun sblm teenager)   Mereka ini lagi di masa2 mencari jati diri, cieleh, eksplorasi dan mencoba hal2 baru. Merek sedang beranjak dr fase anak2 yg cenderung polos  ke remaja yg lebih fun dan lebih bisa berekspresi. Dalam ekspresi mereka, mereka mulai menggunakan swearing words like 'babik, anjing, asu, tai, wtf, what the tanpa f*ck, nge***t, alat kelamin pria dan wanita, etc'.  Kaget ? Awalnya aku iya. Sampai shock, apakah ini culture mereka apa gmn ?  Akhirnya stlh menenangkan diri dan mengamati keadaan, well, mereka HANYA sedang ada di fase preteen tadi. Mereka sedang berekspresi.  Note dulu.  Apakah mereka kurang pendidikan ? Ga, sekolah mereka bagus, mereka anak2 yg cukup sibuk dengan kegiatan akademis dan non.  Keluarga bagaimana ? Keluarga baik2 aja, bahagia. Orang tua juga negur pas anak begitu. Tapi kan orang tua ga 24 eyes on kids.  Berhubung mereka ke gapenya sama saya p

Lebaran Di Tengah Pandemi

Image
Assalamu’alaikum waroh matullah wabarokatuh… Selamat Idul Fitri semuanya. Mohon maaf lahir dan batin. Foto  diambil di Hutan Mati, Papandayan Aku tidak mudik bersama ribuan city dwellers di Jakarta. Sebagian besar penghuni kosan di tempatku ada di tempat. Ada satu atau dua yang pergi ke rumah saudaranya di sekitaran Jakarta. Seumur hidupku dan banyak orang lainnya merasakan pendemi pertama kalinya. Dulu memang pernah ada pandemic tetapi tidak sampai kita gagal mudik atau terbatas sekali beraktifitas. Tahun ini kita tidak hanya tidak mudik, tetapi juga tidak sholat Ied berjamaah. Dan di bulan Ramadhannya kita tidak dianjurkan sholat tarawih atau mengadakan kegiatan di masjid. Padahal banyak orang sudah menantikan bulan Ramadhan ini untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya pergi I’tiqaf ke masjid saat malam ganjil. Umat Muslim berjuang melawan hawa nafsu selama sebulan (bahsa nya sudah seperti di buku pelajaran agama hehe)   dan tiba waktunya

Britzone's Committee Letters

Image

Let The Person Know

Minggu, 4 Agustus 2019, jam 10 malam dan diriku mulai craving pingin banget Sariroti gandum. Dan tidak punya uang tunai. Maka, alasan tersebut cukup untuk membuatku jalan ke Indomaret dua puluh empat jam. Indomaret jam segitu masih lumayan ramai. Ada sekitar 5-6 pelanggan. Beberapa sedang berputar-putar dan beberapa sedang di depan meja kasir. Petugas indomaretpun lumayan sibuk. Ada yang menata barang dagangan, ada yang sedang mengepel dan yang melayani di kasir. Setelah aku mendapatkan roti gandum, aku beranjak ke kasir. Di depanku ada seorang wanita yang sedang melakukan pembayaran. Aku mengambil jarak sekitar 1 meter wanita tersebut. Ya, soalnya kasirnya dekat dengan pintu keluar, agar jika ada yang hendak lalu lalang, aku tidak menghalangi. Sesaat kemudian, seorang wanita petugas indomaret yang tadi mengepel, sedang mengangkat tongkat pelnya dan mengarah pe pintu keluar masuk, yang notabenenya akan lewat di depanku dan di belakang wanita yang membayar tadi. Petugas tersebut m

Mie Ongklok Ter-enak Se Wonosobo

Image
Ga lengkap ke Wonosobo ga makan mie ongklok. Ga lengkap pula kalo ga mampir ke Mie Ongklok Longkrang ini.  Rekomendasi ini langsung dari anak Wonosobo asli yang nemenin aku dan teman-teman jalan-jalan di Prau dan Dieng kemarin. Well, selera orang tuh beda-beda, Jadi ini tidak bisa dijadikan judgement apapun. Tapi ya namanya jalan-jalan ya asyikin ajjah. Kenapa mie ongklok Longkrang ini terkewnall ? Kata Yusen, temen kami tadi, toko ini sudah berdiri dari sejak tahun 1975. WOoooww lama juga ya.  Pertanyaannya, dah berapa kali ganti sepatu yahh dia ? 😁😄😄😄 Tapi disini aku  ogah cerita tentang sejarahnya. Karena pasti udah banyak dibahas diberbagai website. Di sini aku cuma mau cerita pengalamanku mamam mie Ongklok Longkrang ajah. Berapa lama pesan, harga, keramaiannya, dll... Let's the story started. Ini hari keempat dari 4 hari perjalanan di Wonosobo tepatnya Senin, 11 Juni 2019 dan merupakan masih dalam rangkaian libur lebaran. Monmaap, teman yang lain di Won